Wednesday, April 10, 2013

Masjid Agung Palembang

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Palembang, terletak di pusat Kota Palembang, masjid ini merupakan masjid terbesar di Sumatera Selatan dengan kapasitas 15.000 jemaah. Masjid Agung Palembang didirikan pada abad ke-18 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jaya Wikrama. Bangunan Masjid Agung Palembang dipengaruhi oleh 3 arsitektur yakni Indonesia, China dan Eropa. Bentuk arsitektur Eropa terlihat dari pintu masuk di gedung baru masjid yang besar dan tinggi. Sedangkan arsitektur China dilihat dari masjid utama yang atapnya seperti kelenteng.

Pariwisata palembang Indonesia - Masjid Agung Palembang
Pariwisata palembang Indonesia - Masjid Agung Palembang


Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I atau biasa biasa di kenal dengan Masjid Agung Palembang adalah masjid terbesar di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Bentuk Masjid Agung Palembang yang ada sekarang adalah hasil renovasi tahun 2000 dan selesai tahun 2003. Masjid Agung Palembang ini terletak pada tanah seluas ± 15.400 m2. Masjid yang terletak berdekatan dengan Jembatan Ampera ini  dikelilingi pagar dan pada sisi barat, timur,dan selatan halaman terdapat pintu masuk ke halaman masjid. Luas halaman masjid ± 2.250 m2 dan dipergunakan untuk shalat pada hari Jum’at dan hari raya (shalat Id). Masjid Agung Palembang tersebut terdiri atas ruang utama, serambi,dan bangunan tambahan. Masjid Agung Palembang mempunyai atap tumpang bertingkat tiga dan yang teratas berbentuk limas dengan hiasan jural. Mustaka masjid berbentuk kuncup bunga (pengaruh arsitektur China).

Pariwisata palembang Indonesia - Masjid Agung Palembang
Pariwisata palembang Indonesia - Masjid Agung Palembang

Bagian lain sebagai penyerta masjid adalah menara. Menara yang terdapat di Masjid Agung Palembang ada dua buah yaitu menara lama dan baru. Menara lama sudah tidak berfungsi lagi karena telah banyak bagian yang rusak. Menara tersebut terdiri dari tiga tingkat dengan selasar di bagian luar. Pintu masuk menara berbentuk segi empat berpintu dua dan bagian atasnya melengkung. Di atas pintu terdapat hiasan lengkung bertuliskan huruf Arab dua baris berwarna emas dan hijau. Di bawah lengkungan ada pelipit. Pintu untuk masuk ke selasar lebih kecil dari pintu bawah dan diapit oleh pilaster dengan pelipit rata dan pelipit miring. Untuk naik ke menara dipergunakan tangga dengan anak tangga sebanyak 80 buah dari besi, tetapi telah rusak. Pada tingkat ketiga terdapat ventilasi/lubang angin di sisi timur dan di atasnya terdapat ruangan yang agak terbuka sehingga dapat melihat di sekitarnya. Menara baru terletak di tenggara masjid dengan tinggi ± 20 m terdiri dari lima tingkat. Bentuknya bulat langsing dan luarnya persegi dengan lubang angin di kedua sisinya. Pada setiap tingkat terdapat selasar dengan pagar kelilingi dari tembok berhiaskan lubang berbentuk wajik dan di bawahnya ada hiasan tumpal. Pintu menara terdapat di sisi tenggara dan untuk naik dipergunakan tangga dengan 130 anak tangga melingkar. Puncak menara berbentuk runcing dengan hiasan jurai.

Masjid Agung Palembang telah menjadi Masjid regional di kawasan ASEAN. Masjid Agung Palembang merupakan bagian dari sejarah bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan harus kita harumkan namanya. Pemerintah tidak dapat berbuat apa - apa tanpa keikutsertaan masyarakat dalam pelestarian masjid yang kita banggakan ini.


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment

Dukung Blog Pariwisata Palembang ini melalui komentar